‘Bah Bedeg’ dari ST Mekar Sari Kesiman, Simbol Keseimbangan Bhuana Alit dan Agung

2 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Arsitek ogoh-ogoh “Bah Bedeg”, Karnaya Adi Putra alias John, mengaku pengerjaan ogoh-ogoh ini penuh tantangan. Prosesnya hanya berlangsung selama sebulan, dengan berbagai kendala seperti cuaca, keterbatasan sumber daya manusia, hingga kesibukan adat di banjar.

“Pembuatan ogoh-ogoh ini sempat terkendala, bahkan beberapa jam sebelum penilaian, kami masih menyelesaikan bagian konstruksi yang patah. Tapi akhirnya semua bisa kami atasi meski di luar ekspektasi,” ungkap John.

Makna Filosofis dan Elemen Visual

Tema Bah Bedeg terinspirasi dari fenomena bencana alam dan krisis moral sosial yang terjadi di masyarakat. Ogoh-ogoh ini menggambarkan ketidakseimbangan antara Bhuana Agung (alam semesta) dan Bhuana Alit (diri manusia), seperti banjir, wabah penyakit, angin kencang, hingga kasus pembuangan bayi dan kekerasan.

Terdiri dari enam tokoh utama, visual ogoh-ogoh ini menampilkan Dewa Siwa sebagai pengendali waktu, dua raksasa, dua manusia yang tertimpa bedeg (reruntuhan), serta dua hewan—ayam dan anjing—yang turut memperkuat narasi simbolik. Teknologi mekanik juga diterapkan, seperti gerakan tangan dan kepala, serta pencahayaan pada bagian lampion di belakang kayon Dewa Siwa.

“Ini menjadi ciri khas Banjar Kesambi, kami menyematkan elemen-elemen mekanik dan cahaya untuk menambah daya tarik,” jelas John.

Meski awalnya hanya menganggarkan Rp30–35 juta, total biaya pembuatan ogoh-ogoh Bah Bedeg membengkak hingga sekitar Rp60 juta, dipicu kenaikan harga bahan dan kebutuhan teknis.

John mengapresiasi lomba ogoh-ogoh yang digelar Pemkot Denpasar, namun ia berharap ke depan aspek penilaian dan kriteria lomba diperjelas untuk menghindari kontroversi.

“Kami tidak mempermasalahkan soal juara, yang penting bisa tampil dan menyampaikan pesan. Tapi ke depan sistem lomba perlu ditata lebih baik agar adil dan transparan,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga Banjar Kesambi dan Pemerintah Kota Denpasar atas dukungan dan kesempatan berkreasi lewat ajang ini.

“Kami siap memperbaiki kekurangan dan tampil lebih maksimal di tahun mendatang,” tutup John. *m03



Read Entire Article