Bawaslu Bali: Pengawas Pemilu Bukan Sekadar Penindak, tapi Juga Penggerak

Dalam paparannya di hadapan jajaran Bawaslu Denpasar, Wiratma menekankan bahwa Bawaslu bukan hanya bertugas menindak pelanggaran pemilu, tetapi juga memiliki fungsi edukatif. “Bawaslu bukan hanya menindak, tapi juga mendidik. Kita bukan hanya pengawas, tapi juga penggerak,” tegasnya.

Menurut pria yang akrab disapa Dodo ini, Denpasar merupakan wilayah strategis yang dinamis, dengan denyut urban yang tinggi dan akar budaya yang kuat. Ia menyebut, keberhasilan membangun sistem pengawasan yang partisipatif di Denpasar bisa menjadi contoh bagi daerah lain.

“Denpasar ini istimewa. Jika di sini kita bisa membangun pengawasan yang melibatkan masyarakat secara aktif, saya yakin wilayah lain akan belajar dan mengikuti,” ujarnya.

Ia juga menyoroti pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) pengawas pemilu, tidak sebatas melalui pelatihan teknis, tetapi juga pembentukan karakter yang peka terhadap dinamika sosial masyarakat. Pengawasan pemilu, kata dia, perlu didorong dalam ekosistem yang sehat dan kolaboratif.

“Kita perlu melibatkan tokoh adat, komunitas pemuda, hingga lembaga pendidikan dalam membangun kesadaran demokrasi. Ini kerja kolektif, bukan hanya tugas Bawaslu,” kata Wiratma.

Ia berharap ke depan masyarakat tidak hanya mengenal nama lembaga Bawaslu, tetapi juga merasa memiliki dan terlibat aktif dalam pengawasan pemilu. “Karena demokrasi bukan panggung elit, tapi ruang partisipasi semua warga negara,” pungkasnya. *adi