ARTICLE AD BOX
Kehadiran Bupati sebagai bentuk bahwa Pemerintah Kabupaten Badung selalu menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelestarian adat dan budaya Bali.
Kegiatan penyerahan hadiah ini turut dihadiri oleh Anggota DPRD Kabupaten Badung Made Suwardana, Camat Mengwi I Nyoman Suhartana, Tripika Kecamatan Mengwi, Lurah Kapal I Nyoman Adi Setiawan, Kelian Adat dan Dinas se-Desa Adat Kapal, serta Ketua Sabha Yowana Palwa Negara Desa Adat Kapal Made Yudi Dwipayana beserta anggota Sekaa Teruna se-Desa Adat Kapal.
Adapun juara lomba ogoh-ogoh Desa Adat Kapal diraih oleh STT Armada dari Banjar Muncan sebagai juara I. Kemudian juara II diraih oleh STT Putra Tunggal dari Banjar Belulang, dan juara III STT Taruna Jaya dari Banjar Tambak Sari. Sebagai bentuk dukungan, motivasi, penghargaan atas partisipasi dan dedikasi mereka dalam menjaga dan mengembangkan warisan budaya, Bupati Adi Arnawa membantu anggaran kreativitas sebesar Rp 30 juta untuk penyelenggaraan lomba ogoh-ogoh, serta Rp 2 juta untuk masing-masing peserta, dengan total terdapat 17 Sekaa Teruna Teruni (STT) yang terlibat aktif dalam lomba yang telah diselenggarakan.
Bupati Adi Arnawa menyampaikan apresiasi mendalam kepada Bendesa Adat Kapal beserta seluruh unsur Desa Adat Kapal karena telah berhasil melaksanakan rangkaian Hari Raya Nyepi dengan kondusif, tertib dan penuh makna. Menurutnya, kegiatan seperti lomba ogoh-ogoh bukan sekadar bentuk ekspresi seni, tetapi juga representasi dari spirit gotong royong, kreativitas generasi muda, serta manifestasi nilai-nilai lokal yang terus relevan di tengah perubahan zaman.
“Pemerintah Kabupaten Badung sangat mendukung kegiatan semacam ini, yang merupakan bagian dari pelestarian budaya sekaligus penguatan identitas kultural masyarakat. Ini bukan hanya soal seni pertunjukan, tetapi juga bentuk nyata implementasi Tri Hita Karana dalam kehidupan bermasyarakat,” ujar Bupati Adi Arnawa.
Dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Badung, acara ini menjadi model keberhasilan dalam mengintegrasikan nilai spiritual, sosial, dan budaya dalam satu kesatuan kegiatan yang berkelanjutan. “Ke depan pelestarian seperti ini diharapkan menjadi inspirasi bagi desa adat lainnya dalam menghidupkan kembali semangat Nyepi sebagai momentum introspeksi diri, harmoni sosial, dan kebangkitan budaya lokal yang adaptif dan progresif,” imbuh Bupati Adi Arnawa.
Sementara itu Bendesa Adat Kapal I Ketut Sudarsana melaporkan bahwa lomba ogoh-ogoh dan pementasannya tidak hanya menjadi ajang kompetisi seni, tetapi juga sarana pendidikan karakter bagi generasi muda. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang dialog antar generasi untuk memperkuat solidaritas sosial, mendorong kolaborasi lintas banjar, dan memperkokoh kepercayaan terhadap sistem adat sebagai pilar utama identitas Bali.
“Kami ingin menjadikan kegiatan ini sebagai media untuk menjauhkan pemuda dari pengaruh negatif, seperti pergaulan bebas dan penyalahgunaan teknologi, sekaligus memperkuat kesadaran mereka akan pentingnya menjaga warisan budaya,” ujarnya.
“Caitra Pratisprada yang dikemas melalui lomba ogoh-ogoh dan pementasan seni menjadi contoh konkret bagaimana warisan budaya tidak hanya dilestarikan secara simbolik, tetapi dihidupkan melalui aksi nyata dan keterlibatan kolektif. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati atas segala dukungan untuk Desa Adat Kapal, baik dalam pelestarian adat, agama dan budaya begitupun dalam hal pembangunan,” ujarnya. @ ind