ARTICLE AD BOX
Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara menyampaikan bahwa keputusan itu diambil setelah adanya rapat koordinasi dengan Gubernur Bali Wayan Koster, yang membahas skema pembiayaan baru untuk Trans Metro Dewata pasca-berakhirnya dukungan dari pemerintah pusat.
“Kami sudah rapat dengan Bapak Gubernur, dan Denpasar berkontribusi Rp16 miliar untuk ikut urunan mengaktifkan kembali Trans Metro Dewata,” ujar Jaya Negara dalam rapat kerja bersama DPRD Kota Denpasar di Gedung DPRD, Senin (17/3/2025).
Skema Biaya: Pemprov 30 Persen, Sarbagita 70 Persen
Menurut Jaya Negara, berdasarkan hasil rapat, pembiayaan operasional Trans Metro Dewata dibagi antara Pemprov Bali dan empat kabupaten/kota di kawasan Sarbagita. Pemprov Bali menanggung 30 persen, sedangkan sisanya 70 persen dibagi antara Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan.
“Pembiayaan ini penting karena pusat sudah tidak lagi membiayai operasional Trans Metro Dewata. Daerah harus turun tangan,” kata Jaya Negara.
Namun, Jaya Negara menegaskan Pemkot Denpasar hanya akan mendukung pengoperasian rute-rute yang dilengkapi dengan sistem feeder, atau jaringan pengumpan yang menghubungkan ke titik pemberangkatan bus utama.
“Salah satu yang kami dukung adalah rute dari Sudirman ke Universitas Udayana di Jimbaran, lalu Ubung ke Sanur, Ubung ke Bandara, dan Ubung ke Ubud,” jelasnya.
Jaya Negara menilai kehadiran transportasi umum massal tetap menjadi syarat wajib bagi kota metropolitan seperti Denpasar. Oleh karena itu, pihaknya mendukung pengaktifan TMD sebagai bagian dari upaya memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat.
“Transportasi umum itu kebutuhan dasar. Tapi kita ingin itu tepat sasaran dan benar-benar bisa digunakan masyarakat,” tegasnya.
Trans Metro Dewata sebelumnya merupakan program Buy The Service (BTS) dari Kementerian Perhubungan yang diluncurkan pada 2020 dan sempat menjadi andalan transportasi publik di Bali. Namun karena kontrak dengan operator selesai dan anggaran pusat tidak diperpanjang, operasional bus dihentikan per 1 Januari 2025.
Dengan adanya dukungan pembiayaan dari daerah, diharapkan layanan Trans Metro Dewata bisa kembali aktif melayani masyarakat, terutama pekerja, mahasiswa, dan wisatawan yang membutuhkan transportasi umum yang murah dan ramah lingkungan. *ant