ARTICLE AD BOX
Pelatihan ini digelar untuk memberikan pengetahuan kepada petani dalam penggunaan jasa alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk meningkatkan hasil pertanian.
Kepala Dinas Petanian Kota Denpasar Anak Agung Gde Bayu Brahmasta, mengatakan bahwa Kota Denpasar hingga saat ini memiliki jumlah lahan pertanian produktif yang cukup luas. Sehingga masih memerlukan jasa alsintan untuk menggarap lahan pertanian.
Selama ini, bukan hanya di Kota Denpasar di Bali jumlah operator alsintan masih minim. Hal itu membuat Bali masih ketergantungan dengan alsintan dari luar. “Minimnya jumlah operator alsintan ini berdampak kepada tertundanya waktu tanam sampai panen, sehingga berdampak pada pencapaian luas tambah tanam yang ditargetkan,” ujar Agung Brahmasta.
Dikatakannya, Pemkot Denpasar selain mendukung adanya jasa alsintan di Bali, pelatihan ini juga menunjukkan peluang tinggi dari bisnis operator alsintan yang masih belum banyak melirik.
Upaya Distan Denpasar mengadakan pelatihan dengan anggota UPJA juga mengajak para Babinsa untuk ikut berperan dalam mendukung asta cita yang telah ditetapkan pemerintah dalam mendukung swasembada pangan.
Kata Agung Brahmasta, pelatihan UPJA alsintan ini melibatkan 37 peserta, melibatkan 24 unsur TNI dan 13 orang petani. Seluruh peserta dibekali materi dan praktik menjalankan combine harvester, tractor, drone pertanian, dan pembentukan brigade alsintan.
“Semoga dengan pelaksanaan pelatihan UPJA alsintan ini dapat mendukung optimalisasi sektor pertanian di Kota Denpasar, serta dapat mendukung peningkatan panen para petani,” kata Agung Brahmasta. 7 mis