ARTICLE AD BOX
"Namun, kemarin saya bisa memetik catatan waktu yang bagus. Saya pertajam catatan waktu dari 1 jam 38 menit menjadi 1 jam 35 menit," ujar Osias kepada NusaBali, Senin (19/5). Osias sendiri mengikuti 21 km Air Asia Run kategori nasional.
Untuk finishnya, kata Osias, digabung dengan kategori internasional. Dia berhasil finish di urutan ke empat. Posisi pertama hingga tiga besar ditempati pelari dari Kenya. "Peringkat empat sampai sepuluh besar ditempati pelari lokal Indonesia," ucap Osias.
Hasil itu pun, tak membuat Osias kecewa. Lantaran setidaknya, dia bisa memperbaiki catatan waktu. Selain itu, pesaing dia yang berada di tiga besar adalah pelari dari luar negeri. "Jadi, saya tetap bersyukur dengan hasil yang dicapai," kata pria yang membela Indonesia di SEA Games 1991 Manila, Filipina ini.
Ketika ajang di mulai, lanjut Osias, kondisi masih pagi atau sekitar jam 05.00 WIB. Situasinya pun, masih agak gelap. Osias mengaku, tidak mengalami kendala. Terlebih di setiap simpang, ada yang mengarahkan untuk lari lurus atau belok.
Selanjutnya, di 10 km pertama ada tanjakan. Tanjakan itu berada saat mengarah ke kampus Unud (Universitas Udayana). "Medan tanjakan saat melintasi perbukitan yang mengarah ke kampus Unud. Saya pun, tidak ada kendala di bagian itu," terang Osias.
Menurut Osias, medan baru merata kembali ketika 11 km memasuki finish. Usai mengikuti marathon tersebut, Osias berencana mengikuti marathon di Epicentrum Kuningan, Jakarta Selatan yang diselenggarakan oleh salah satu televisi swasta pada Minggu (25/5).
Osias pun, menjaga kondisi tubuh dengan melakukan senam selama satu sampai dua hari. Kemudian, hari berikutnya diisi dengan jogging. Di Jakarta, dia berharap menempati urutan tiga besar. "Mudah-mudahan, saya bisa mengikutinya. Sebab, saat ini masih mencari tiket ke sana," papar Osias. 7 k22