Warning: session_start(): open(/home/beritaupdateid/public_html/src/var/sessions/sess_2bb71b3615d780d2bd9380255eef8f4a, O_RDWR) failed: No space left on device (28) in /home/beritaupdateid/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/beritaupdateid/public_html/src/var/sessions) in /home/beritaupdateid/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Kreativitas Tanpa Batas: Ogoh-Ogoh Yowana Dharma Chakra Berkolaborasi Sambut Tahun Baru Caka 1947 di Jembrana - Slot Berita Interaktif Terbaru

Kreativitas Tanpa Batas: Ogoh-Ogoh Yowana Dharma Chakra Berkolaborasi Sambut Tahun Baru Caka 1947 di Jembrana

2 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Ketua Panitia Pembuatan Ogoh-Ogoh, I Kadek Dika Agustian (Dedik), 25 tahun, mengatakan bahwa pembuatan ogoh-ogoh dimulai sejak 14 Desember 2024 dan diperkirakan mencapai 40% pengerjaan di awal tahun 2025. Proses pengerjaan yang melibatkan anggota STYDC, serta senior-senior yang memiliki keterampilan khusus, turut menjadikan karya ini semakin matang dan penuh makna.

Dengan anggaran yang diplot, yowana dari Banjar Adat Kebon Sari, Desa Adat Baler Bale Agung, Kecamatan Negara, siap memberikan yang terbaik untuk ogoh-ogoh tahun ini. “Kami melibatkan berbagai pihak dalam pengerjaan ini, termasuk mantan anggota dan arsitek lokal, untuk mencari dan melibatkan generasi muda yang mampu melanjutkan proses pembuatan ogoh-ogoh ini setiap tahunnya,” jelas Dedik.

Mereka mengangkat tema beburon (fauna) dari hutan Bali Barat di Jembrana dan menampilkan empat karakter utama dalam karya ogoh-ogoh tahun ini. 


Dedik juga menegaskan bahwa meskipun tidak menggunakan teknologi gerak seperti ogoh-ogoh pada umumnya, mereka berfokus pada desain dan keindahan gerak tubuh seperti agem, tandang, dan tangkis.

Di sisi lain Dedik menyadari pentingnya evaluasi dan inovasi berkelanjutan dalam seni ogoh-ogoh yang mereka buat. “Kami bangga dengan kemajuan yang ada, meskipun masih ada tantangan untuk mengembangkan ciri khas ogoh-ogoh Jembrana, yang sejauh ini belum memiliki identitas kuat seperti daerah-daerah lain,” ujarnya. Ia berharap ke depan, karya ogoh-ogoh dari Jembrana bisa lebih menonjolkan ciri khas dan kreativitas yang membanggakan.

Selain itu, Dedik juga mengapresiasi tingginya semangat generasi muda yang turut serta dalam pembuatan ogoh-ogoh ini meskipun ada keterbatasan ruang dan belum banyaknya ajang lomba seperti di daerah lain. “Pemuda Jembrana bisa menunjukkan kreativitas dan semangat juang meskipun sering dibatasi oleh berbagai faktor. Itulah yang membuat kami bangga,” katanya.

Sebagai penutup, Dedik menyampaikan harapan agar pemerintah Kabupaten Jembrana lebih mendukung seni ogoh-ogoh dengan cara memberikan subsidi atau bahkan menciptakan Peraturan Daerah (Perda) yang mendukung pelestarian seni ini, seperti yang dilakukan di Denpasar. “Kami berharap ada kebijakan yang bisa lebih melindungi dan mendukung seni ogoh-ogoh sebagai warisan budaya yang harus dijaga,” ungkap Dedik.

Dengan semangat kreatif yang tak kenal lelah,  ST Yowana Dharma Chakra siap menghadirkan karya ogoh-ogoh yang membanggakan, serta memberikan kontribusi nyata dalam perayaan Tahun Baru Caka 1947 yang sarat makna di Kabupaten Jembrana. *m03

Read Entire Article