ARTICLE AD BOX
SINGARAJA, NusaBali
Sebanyak 15 satuan pendidikan di Kecamatan Banjar menjadi sasaran realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) perdana di Buleleng. Total ada 1.844 orang siswa yang mendapatkan makanan gratis. Peluncuran program MBG ini dipusatkan di SDN 1 Dencarik, Desa Dencarik, Kecamatan Banjar, Buleleng, Senin (19/5).
Masing-masing anak mendapatkan satu paket menu dalam piring makan aluminium. Setiap piring berisikan nasi, ayam kecap, capcay goreng dan oseng tempe serta buah semangka. Jenis menu akan divariasikan setiap hari untuk menghindari rasa bosan pada siswa.
Semua menu yang disajikan pun sudah sesuai dengan perhitungan ahli gizi. Per porsi MBG dibandrol dengan anggaran Rp 8.000 untuk siswa TK sampai anak kelas III SD. Sedangkan untuk siswa kelas IV SD hingga jenjang SMA, satu porsi MBG senilai Rp 10.000.
Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Banjar, Rusdianto menjelaskan dalam realisasi MBG perdana di Buleleng ini dilakukan sampai tanggal 30 Mei mendatang. Program ini akan dievaluasi setiap dua minggu sekali.
“Bisa saja nanti jumlah sasaran bertambah, penyesuaian menu. Misalnya kalau ada yang tidak suka nasi, karbohidratnya diganti dengan kentang. Kalau ada vegetarian juga kita penuhi, tapi untuk sekarang tidak banyak hanya 11 porsi,” ucap Rusdianto.
Ribuan menu mulai diproses Senin (19/5) pukul 01.00 Wita melibatkan 37 orang relawan yang ada di sekitar dapur SPPG Banjar. Sejauh ini, SPPG Banjar baru melayani 15 sekolah yang jarak tempuhnya tidak lebih dari 3 kilometer atau maksimal memerlukan waktu tempuh pengantaran 30 menit. Rusdianto menyebut kemungkinan akan ada SPPG lain di Kecamatan Banjar untuk mengcover sekolah-sekolah lain yang belum masuk di radius pelayanan saat ini.
Dalam penyiapan program MBG, Rusdianto menjelaskan supplier bahan baku MBG sesuai ketentuan Badan Gizi Nasional (BGN), harus diserap dari lembaga yang sudah berbadan hukum seperti BUMDes, Koperasi, CV atau PT. “Bertahap nanti kita memang akan menyerap sumber data lokal, baik itu beras, sayur mayur, buah-buahan. Kami masih menunggu pemetaan, bahan apa saja yang bisa kami serap untuk dikelola di dapur,” terang dia.
Ketua DPRD Buleleng Ketut Ngurah Arya mengapresiasi program MBG salah satu janji politik Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan mulia menjamin gizi dan mencerdaskan generasi bangsa. “Harapan kami mewakili masyarakat Buleleng, karena ini membutuhkan anggaran besar, harus mendapatkan hasil dan perubahan signifikan terutama mempersiapkan generasi menyongsong Indonesia Emas 2045,” ungkap Ngurah Arya.
Dia pun meminta ada evaluasi berkala untuk mengukur sejauh mana pengaruh program ini. “Kalau betul ada perubahan kita akan dorong terus agar berlanjut 5 tahun ke depan. Tetapi kalau stuck tidak ada perubahan, mungkin harus ubah pola, misalnya hanya untuk masyarakat miskin,” saran Kader PDI Perjuangan ini. Di tempat yang sama Dandim 1609/Buleleng Letkol Kav Angga Nurdyana mengatakan sebagai lembaga yang dipercayakan dalam pengawasan MBG, sudah mengajukan 6 dapur sehat lainnya yang akan dibangun di Buleleng. Di antaranya di Kecamatan Gerokgak, Kubutambahan, Buleleng, Seririt, Tejakula dan Sukasada. Luas dan jumlah sekolah di Buleleng tidak dipungkiri Letkol Kav Angga, memerlukan lebih banyak dapur sehat untuk merealisasikan MBG.
“Minimal per kecamatan memiliki 3 dapur sehat. Karena rata-rata di 9 kecamatan jumlah siswanya ada 9.000-an orang. Karena satu dapur itu kapasitas maksimal 3.500 porsi dengan jarak capaian distribusi maksimal 6 kilometer,” papar Letkol Kav Angga.
Pelaksanaan program nasional ini Dandim Letkol Angga menyebut sudah mulai ada modus penipuan yang mengatasnamakan MBG. Oknum memanfaatkan momen ini untuk menipu masyarakat atau pengusaha yang bergerak di bidang supplier bahan pokok hingga peralatan memasak. Dia pun berpesan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya jika ada oknum yang ingin mendapatkan suplai bahan pokok MBG. Masyarakat diminta untuk mencari kejelasan dan informasi kepastian melalui SPPG terdekat.
Sementara itu Asisten III Setda Buleleng Gede Sugiartha Widiada mewakili Bupati Buleleng mengatakan pemerintah daerah siap mendukung penuh program pemerintah pusat ini. Termasuk kemungkinan ke depannya dalam menyiapkan suplai bahan pokok lokal Buleleng. “Untuk bahan makanan, dari Dinas Pertanian kami dukung SPPG untuk bisa menjadi referensi, mengkaji sumber makanan apa saja yang diperlukan dan ada di Buleleng ini. Kalau ada kendala kami juga siap membantu,” tegas Sugiartha. 7 k23