ARTICLE AD BOX
Hal tersebut disampaikannya saat menerima audiensi dari Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Seririt Ngurah Putu Wiswayana, di Rumah Jabatan Gubernur Bali Jayasabha, Denpasar, Selasa (20/5).
Teba modern yang dikembangkan oleh SMAN 1 Seririt berfungsi sebagai ruang hijau produktif, tempat pemanfaatan limbah organik untuk kompos, budidaya tanaman obat keluarga (toga), serta peternakan skala kecil yang dikelola secara ekologis. Konsep ini tidak hanya berfungsi edukatif, tetapi juga memperkuat nilai-nilai gotong royong dan keberlanjutan.
Ny Putri Koster menyampaikan apresiasi terhadap semangat warga sekolah yang tidak hanya menerapkan pemilahan dan pengolahan sampah, tetapi juga menciptakan teba modern sebagai ruang edukatif dan ekologis yang menggabungkan kearifan lokal dengan teknologi sederhana.
“Saya sangat bangga dengan SMA Negeri 1 Seririt. Tidak hanya menerapkan pengelolaan sampah dari sumbernya, mereka juga membangun teba modern sebagai bentuk nyata pelestarian budaya Bali yang berpadu dengan inovasi lingkungan. Ini merupakan wujud nyata filosofi Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” ujar Ny Putri Koster.
Dalam audiensi tersebut, Ngurah Putu Wiswayana menyampaikan bahwa kehadiran teba modern merupakan bentuk konkret pendidikan karakter melalui praktik langsung guna menjaga lingkungan dan budaya. “Kami ingin siswa tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga sadar dan peduli terhadap lingkungan serta warisan lokal,” katanya.
Untuk itu, pihaknya secara aktif menanamkan kepada siswa bagaimana melakukan pengelolaan sampah berbasis sumber dan teba modern, sehingga siswa memiliki karakter serta tanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan di lingkungannya. 7 adi