ARTICLE AD BOX
Hal tersebut diungkapkan Kapolres Jembrana AKBP Endang Tri Purwanto usai gelar pasukan Operasi Ketupat Agung 2025 di GOR Kresna Jvara, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana, Kamis (20/3). Selain personel Polres, AKBP Endang mengungkapkan Operasi Ketupat Agung di Jembrana turut dibantu 19 personel Ditlantas dan 16 personel Brimob Polda Bali.
Kemudian juga ada 125 personel dari sejumlah instansi terkait sehingga total ada sebanyak 475 personel gabungan yang akan disiagakan di Jembrana. Di samping itu, ada 4 titik Pos Pengamanan (Pospam), 1 Pos Pelayanan (Posyan), 1 Pos Terpadu, termasuk 6 titik kantong parkir yang disiapkan di Jembrana.
"Pospam dan 6 kantong parkir itu tujuannya adalah untuk mengantongi kendaraan-kendaraan, khususnya kendaraan sumbu 3 ke atas atau kendaraan barang yang mungkin masih beroperasi saat diberlakukan pembatasan (kendaraan barang)," ujar AKBP Endang.
Secara umum, AKBP Endang mengatakan, pihaknya bersama para stakeholder telah melakukan berbagai persiapan. Pola pengamanan arus mudik di Gilimanuk tahun ini dinyatakan masih sama seperti tahun lalu. Namun ada beberapa penyempurnaan dan penekanan yang diharapkan menjadi perhatian bersama terkait masa arus mudik yang akan berdekatan dengan Nyepi.
Salah satunya adalah imbauan bagi pemudik dari Bali menuju Jawa agar melaksanakan mudik lebih awal. Imbau itu diharapkan bisa terus disosialisasikan mengingat nantinya ada pangrupukan yang akan dilaksanakan saat H-1 Nyepi dan penutupan Pelabuhan Gilimanuk saat Nyepi.
Di samping sosialisasi mudik lebih awal itu, AKBP Endang menyatakan, juga sudah berupaya melakukan langkah antisipatif. Terutama mengimbau para takmir Masjid di sepanjang jalan nasional untuk siap menampung ketika ada pemudik yang terjebak Nyepi.
"Imbauan kami ini juga disambut oleh Kantor Kemenag (Kantor Kementerian Agama di Jembrana) yang sudah membuat surat edaran kepada takmir-takmir Masjid dan KUA (Kantor Urusan Agama). Kita antisipasi apabila ada yang tidak tertampung di Gilimanuk," ucap AKBP Endang.
Meski ada upaya antisipasi tersebut, AKBP Endang berharap nantinya tidak ada pemudik yang sampai terjebak Nyepi. Terlebih jika nantinya ada anak-anak ataupun lanjut usia (lansia). Karena itu, dirinya pun berharap para pemudik yang akan menyeberang dari Pelabuhan Gilimanuk dapat mengikuti imbauan untuk melaksanakan mudik sebelum H-1 Nyepi atau sebelum tanggal 28 Maret.
Sementara itu, Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan yang juga hadir saat gelar pasukan itu, menyatakan pihaknya dari Pemkab Jembrana juga telah melakukan berbagai langkah ekstra untuk membantu pengamanan Nyepi serta arus mudik di wilayah Jembrana. Baik itu melibatkan secara langsung personel dari beberapa OPD terkait dan juga persiapan infrastruktur.
"Seperti dari Perhubungan, titik-titik lampu yang mati di daerah rawan kita hidupkan kembali. Jangan sampai jalannya gelap. Kemudian juga lahan-lahan penampungan parkir kita siapkan. Kemudian dari Satpol PP kita kerahkan maksimal. Dari BPBD kita juga terus antisipasi cuaca, termasuk juga kerawanan pohon-pohon yang kita lihat ada yang rawan kita potong," ucap Bupati Kembang.
Di samping itu, Bupati Kembang mengaku juga berupaya menghimbau para Sekaa Truna Truni (STT) agar bisa mempercepat pengarakan ogoh-ogoh saat pangrupukan, Jumat (28/3). "Dipercepat artinya jangan sampai larut malam jam 12 malam. Jadi kami imbau kepada generasi muda untuk saat itu, pengarakan ogoh-ogok dipercepat tanpa mengurangi daripada makna pengarakan ogoh-ogoh," ujarnya.7ode