Siswa SMPN 1 Semarapura Pamerkan Smart Aquaponik

10 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Karya inovasi ini dilamerkan di Alun-alun Ida Dewa Agung, 15-17 Mei 2025 serangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional. Smart Aquaponik digarap oleh Innovation Bali Automatic System (IBAS) Tim. Beranggotakan I Gusti Bagus Altair Baswara Wijaya siswa SMPN 1 Semarapura, Cakra Radhitya Akbar siswa High Scop Denpasar, dan Edy Saputra ST sebagai trainer.

Dalam prosesnya, pembagian tugas dilakukan secara sistematis. Gusti Altair bertugas merancang ide proyek, melakukan survei lapangan, serta merakit green house dan sistem kontrol. Cakra mendukung pemrograman dan pembuatan laporan. Edy Saputra menjadi pengarah teknis dan fasilitator diskusi proyek.

IBAS Tim mengikuti kompetisi World Robot Olimpiad (WRO) Indonesia 2024 kategori Future Innovators pada Kelas Junior (10-15 tahun) dengan topik elementary, junior, senior, sustainable future/force of nature yang diselenggarakan oleh ITS Surabaya pada 24-25 Agustus 2024 di Grand City Mall Surabaya. IBAS Tim meraih juara I pada kompetisi tersebut. Mendapatkan kesempatan mengikuti kompetisi tingkat international di Turki, 2 November 2024, dan meraih medali perak.

Inovasi ini memiliki kelebihan yakni dilengkapi panel otomatisasi yang di dalamnya dipasang 5 sensor yakni sensor suhu ruangan, sensor suhu air, sensor pH air, TDS (Total Dissolved Solids) yang dapat digunakan untuk mengatur nutrisi tanaman, dan sensor cahaya. Dapat mengontrol smart aquaponik secara mandiri.

Gusti Altair menjelaskan, karya Smart Aquaponik ini bermula dari kunjungannya ke rumah teman ayahnya di Kecamatan Pancasari, Buleleng. Di sana, dia melihat sistem green house sederhana dengan irigasi tetes (drip system), namun masih mengalami berbagai kendala teknis.

Pada musim hujan, sinar matahari sangat terbatas, suhu terlalu dingin dan kelembaban tinggi. Pada musim kemarau, suhu sangat panas dan nutrisi cepat menguap. Selain itu, media tanam harus diganti tiap masa tanam, dan hama masih bisa masuk karena rumah tanaman tidak tertutup rapat.

Melihat kondisi itu, IBAS Tim menawarkan solusi terintegrasi. Mereka merancang green house tertutup dengan sensor suhu dan kipas otomatis yang dikendalikan melalui panel kontrol. Nozel air ditambahkan untuk menjaga kelembaban, sementara lampu UV dipasang agar tanaman tetap dapat berfotosintesis saat minim cahaya alami.

Untuk sistem tanam, mereka memilih metode akuaponik berbasis DFT. Teknik ini memanfaatkan aliran air setinggi 4-6 cm yang mengandung nutrisi dari kolam ikan. Aliran tersebut disirkulasikan secara terus menerus ke akar tanaman sehingga efisiensi serapan nutrisi meningkat. 

Selain itu, penggunaan sistem tertutup membuat green house lebih higienis dan bebas dari pestisida serta fungisida. "Kami ingin menciptakan sistem pertanian yang tidak tergantung musim. Suhu ruangan, pH air, dan nutrisi bisa dijaga stabil, sehingga panen bisa dilakukan sepanjang tahun dengan hasil lebih optimal," ujarnya, Senin (19/5).

Komponen proyek terdiri dari rumah tanaman (green house) berbahan rangka besi hollow dan plastik UV 200 mikron, sistem akuaponik lengkap dengan pipa PVC, selang PU, serta kolam plastik ukuran sedang. Kontrol panel menjadi pusat pengendali utama seluruh perangkat, mulai dari kipas, lampu UV, hingga pompa sirkulasi air.

Dengan proyek ini, IBAS Tim berharap dapat memperkenalkan konsep pertanian cerdas kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Harapannya, sistem ini bisa menjadi solusi pertanian masa depan yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Kasek SMPN 1 Semarapura, I Nyoman Karyawan merasa bangga dan bahagia atas prestasi yang diraih IBAS Tim. Diharapkan karya ini dapat diterapkan oleh masyarakat Indonesia dalam bidang pertanian dan perikanan. 7 wan
Read Entire Article