Ubud Food Festival Dibuka Hari Ini, CIMB Niaga Gaungkan Gaya Hidup Nontunai dan Peduli Stunting

1 day ago 1
ARTICLE AD BOX
Sama seperti event tahun lalu,  UFF kembali mendapat dukungan dari PT Bank CIMB Niaga Tbk.  Dalam partisipasi keduanya ini, CIMB Niaga menyoroti dua fokus utama: dukungan terhadap digitalisasi pelaku UMKM kuliner dan penggalangan donasi untuk program penanggulangan stunting.

“Partisipasi kedua kami ini merupakan wujud nyata dukungan berkelanjutan terhadap industri kreatif dan UMKM. Kami ingin menciptakan ekosistem digital yang inklusif dan memberdayakan,” kata Widhi Nugraha Wardana, Branch Area Head Bali Nusra CIMB Niaga ditemui di lokasi acara, Kamis (29/5).

Menurut Widhi, CIMB Niaga menghadirkan sejumlah layanan transaksi digital di area festival, seperti penyediaan QRIS dan mesin EDC bagi para tenant. Selain itu, pengunjung juga bisa menikmati program cashback 50 persen (maksimal Rp25.000) saat bertransaksi menggunakan aplikasi OCTO Mobile atau Kartu Kredit CIMB Niaga.

Widhi menyebutkan, tahun ini pihaknya juga mengintegrasikan kampanye sosial ke dalam partisipasinya di UFF dengan menyediakan fitur donasi digital untuk mendukung program penanganan stunting dan gizi buruk. “Kami bekerja sama dengan UNICEF. Donasi disalurkan melalui CIMB Niaga dan diteruskan ke 22 kabupaten/kota. Sejauh ini sudah sekitar 1.000 balita yang menerima manfaat,” ujarnya.

Ia menambahkan, kampanye ini terbuka bagi siapa pun, dengan tanpa batasan nominal minimum. “Kesadaran generasi muda terhadap isu sosial seperti ini cukup tinggi. Lewat platform digital, kami ingin mendorong kepedulian publik dengan cara yang mudah diakses,” kata Widhi.

Ubud Food Festival tahun ini mengangkat tema “Heritage”, dengan fokus pada pelestarian dan eksplorasi kekayaan kuliner tradisional Nusantara. Festival yang telah berlangsung selama satu dekade ini menghadirkan berbagai program seperti kelas memasak, demo kuliner, serta diskusi seputar masa depan industri pangan.

Janet DeNeefe, Pendiri dan Direktur UFF, mengatakan bahwa edisi ke-10 festival ini menawarkan pengalaman berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Chef dan acara yang kami hadirkan selalu berbeda. Tahun ini kami juga mengeksplorasi kuliner dari tempat-tempat tersembunyi di Bali, membuat program semakin kuat,” ujarnya.

Sebanyak lebih dari 60 tenant kuliner terlibat dalam perhelatan tahun ini. Pengunjung bisa menikmati hidangan dari pasar makanan gratis (Food Market), mengikuti sesi Masterclass, dan terlibat dalam diskusi di panggung Food for Thought yang mempertemukan pelaku industri pangan dari berbagai sektor.

Festival ini menjadi salah satu ajang tahunan yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mempertemukan komunitas, pelaku usaha, dan institusi yang ingin mendorong perubahan positif dalam lanskap kuliner dan sosial Indonesia.

Read Entire Article