33 Pekerja Migran Bali di Arab Saudi Pilih Pulang

6 days ago 2
ARTICLE AD BOX
Menggunakan prsawat Qatar Airways QR 960, kepulangan pekerja migran Bali ini disambut perwakilan Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Provinsi Bali, Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Jembrana, Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Klungkung, dan Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Buleleng di Terminal Kedatangan Internasional Bandara I Gusti Ngurah Rai, Minggu (25/5) malam. 

Sebanyak 33 pekerja migran asal Bali ini terdiri atas 21 pekerja migran asal Kabupaten Jembrana, 11 pekerja migran asal Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dan 1 pekerja migran asal Kabupaten Buleleng. Mereka dipulangkan ke Indonesia bersama 5 pekerja migran asal daerah lain yang juga bekerja di Arab Saudi. Pekerja migran Indonesia ini sebelumnya berangkat ke Timur Tengah melalui skema perseorangan sebagai carpenter (tukang kayu) di sektor konstruksi. Para pekerja migran ini memilih pulang karena terkendala pembayaran gaji dari pihak perusahaan dan mereka memutuskan berhenti bekerja.

"Puluhan PMI (pekerja migran) asal Bali tercatat dan terdaftar sebagai PMI dengan skema mandiri,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bali, Ida Bagus Setiawan, Senin (26/5). Gus Setiawan mengatakan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Bali mengenai kepulangan pekerja migran Bali dari Arab Saudi. 

“Kepulangannya difasilitasi oleh pemberi kerja atau agennya di mana kepulangan ini dilakukan secara bertahap dan sudah kembali ke daerahnya masing-masing," ungkap Gus Setiawan. Kepala BP3MI Bali Anak Agung Gde Indra Hardiawan belum bisa dimintai keterangan terkait pemulangan pekerja migran asal Bali dari Arab Saudi ini. Telepon dan pesan NusaBali belum mendapat respons sampai berita ini diturunkan. 

Terpisah Kepala Bidang Penempatan, Pelatihan, Produktivitas, dan Transmigrasi (Kabid P3T) pada Disnakerperin Jembrana, Putu Agus Arimbawa saat dikonfirmasi, Senin kemarin membenarkan adanya kepulangan para PMI tersebut. Para PMI itu dinyatakan tiba di Bandara Ngurah Rai pada Minggu sekitar pukul 23.00 Wita, diterima Balai Pelayanan Pelindungan PMI (BP3MI) Bali, Dinas Ketenagakerjaan dan ESDM Bali, beserta dinas ketenagakerjaan dari 3 kabupaten. 

"Selain Jembrana, ada dari Buleleng dan Klungkung. Kemarin tiba sekitar pukul 23.00 Wita dan selesai serah terima sekitar pukul 02.00 Wita," ujar Agus Arimbawa yang juga hadir langsung saat proses penyerahan PMI tersebut. Agus Arimbawa mengatakan, 21 PMI asal Jembrana itu berasal dari berbagai wilayah dan bekerja ke Arab Saudi melalui skema mandiri. 

Mereka pun pulang setelah memilih berhenti bekerja dikarenakan ada kendala pembayaran gaji. "Sesuai pernyataan mereka, karena masalah gaji. Intinya mereka mengaku gaji yang didapat tidak sesuai yang diharapkan sehingga mereka memutuskan pulang. Tidak ada hal lain (semisal kekerasan). Hanya persoalan gaji," ucap Agus Arimbawa.

Menurut Agus Arimbawa, saat ini memang belum ada perjanjian penempatan tenaga kerja antara Indonesia dengan Arab Saudi. Sehingga ketika ada pekerja migran ke Negeri Minyak itu sudah bisa dipastikan mereka berangkat secara pribadi dan tidak melalui Perusahaan Penempatan PMI (P3MI) yang resmi. "Untungnya perusahaan mereka itu bisa dikatakan masih bertanggungjawab. Karena dia yang memulangkan (menanggung biaya pemulangan)," ucap Agus Arimbawa. 7 adi, ode
Read Entire Article