Desa Bongkasa Pertiwi Bangun Pasar Seni

6 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Pembangunan sudah dikerjakan sejak April 2025 di lahan aset desa yang terletak di dekat Balai Banjar Karang Dalem II. 

Pembangunan pasar seni Desa Bongkasa Pertiwi ini sempat ditinjau oleh Bupati Badung I Wayan Adi Arnawa seusai meluncurkan program bimbingan belajar (bimbel) berbahasa Inggris gratis berbasis banjar, beberapa waktu lalu. Dari informasi yang tertera, pembangunan pasar dikerjakan oleh PT Liang Jaya Nusantara dengan waktu pengerjaan 240 hari kalender atau selama 8 bulan. Adapun nilai kontrak sebesar Rp 4.994.038.000 bersumber dari APBDes Bongkasa Pertiwi 2025.

Perbekel Desa Bongkasa Pertiwi I Nyoman Buda, mengatakan pembangunan pasar seni ini sejatinya sudah dirancang sejak dua tahun lalu. Namun dari sisi anggaran baru memungkinkan untuk terealisasi pada tahun ini. Pembangunan pasar seni bertujuan untuk mengakomodir UMKM yang ada di desa tersebut.

“Di desa kami berkembang wisata alam dan adventure seperti rafting, ATV, dan swing. Nah, kami inginkan ada sejenis pasar oleh-oleh di desa karena UMKM kami juga ada banyak, ada madu kela, VCO, kerajinan tangan hingga perak. Ini yang kami ingin akomodir,” ujarnya, Minggu (25/5).

Buda melanjutkan, pasar seni tersebut dibangun di lahan aset desa seluar 16 are. Rencananya, di dalam pasar akan dibangun sekitar 14 kios. “Dari kontrak, pengerjaannya selama 8 bulan. Dimulai April, kurang lebih awal Desember 2025 diharapkan sudah finish,” kata Buda.

Bupati Adi Arnawa, kata Buda, juga sempat memberikan beberapa masukan terkait pembangunan pasar seni Desa Bongkasa Pertiwi. Salah satunya pembangunan basement mengingat terbatasnya lahan tersebut. “Dari masukan Pak Bupati, terpantau kekurangan parkir karena luas pasarnya kecil. Karena terbentur anggaran, jadi belum bisa tahun ini. Kemungkinan melihat perkembangan tahun berikutnya baru bisa dibuat basement,” ucapnya.

Sementara itu, untuk rencana menghidupkan pasar, Pemerintah Desa Bongkasa Pertiwi akan bekerja sama dengan seluruh pelaku usaha wisata yang ada dengan memasukkan wisata belanja ke pasar seni ke dalam paket wisatanya. “Rencananya setiap pelaku usaha wisata nanti kami wajibkan harga paketnya include ke pasar seni. Contoh, wisatawan ingin rafting, mungkin paket rafting nanti ditambahkan sejumlah nominal biar masuk ke pasar seni. Entah wisatawannya nanti belanja atau tidak, itu rezeki, yang penting dia kunjungan langsung ke pasar,” kata Buda. 7 ind
Read Entire Article